THE REAL ANGEL CHAPTER 6
Chapter 6
“Monster”
Hari
ini hujan kembali mengguyur kota Seoul. Aku terjebak di kelas ketika pelajaran
telah usai… padahal aku berniat pulang langsung setelah pulang sekolah. Tapi
hujan ini menghalangiku…
Aku terduduk di bangku
pojok, Yuri telah pulang beberapa menit yang lalu, ia bilang ia membawa payung
jadi dia bisa pulang walaupun hujan.
Jimin… kau pasti bisa
menebak kan? Ya… Jimin masih menungguku, dia terus memaksaku untuk pulang
menggunakan payung bersamanya. Tapi tentu aku menolaknya.
Jimin tetap menunggu…
dia duduk disampingku. Kurasa sekarang dia sudah tertidur, karena biasanya dia
selalu berisik. Tapi kali ini dia terdiam dengan kepala berada diatas meja. Ia
menutupi mukanya, jadi aku tidak bisa melihatnya.
Ketika itu datanglah SooJung
menghamipri aku dengan Jimin…
“Jiminie!” panggil SooJung
“ne?” Jimin terbangun
“bolehkah aku meminjam Nara
sebentar?” pertanyaan SooJung mengagetkanku
“mmm…” sepertinya Jimin
bingung
“ayo Nara ikut aku” SooJung
lantas meninggalkan aku dan Jimin
“sebaiknya kau pergi”
ujar Jimin kepadaku
Walaupun aku masih
bingung dan kaget, aku langsung mengikuti SooJung keluar kelas.
Sepertinya SooJung
sudah tahu perihal Junsu Oppa yang sering menghubungiku.
Dia pasti akan sangat
marah… tapi aku harus bisa menerimanya, karena aku menyadari bahwa aku
memang salah. Seharusnya aku tidak
menghubungi Junsu di belakang SooJung…
SooJung ternyata
menuntunku ke sebuah lorong sepi.
“Naraya…” ujarnya
(Play: It’s okay, That’s Love by Davichi)
Tiba-tiba saja SooJung
mulai meneteskan air matanya, ia menangis…
“kau kenapa?” tanyaku
gugup
Dia terus diam dan terus
menangis…
“apa aku pernah berbuat
salah denganmu?” tanyaku
SooJung langsung
memelukku.
Aku tidak tahu apa alasan
dia memelukku. Aku hanya membiarkannya…aku juga membiarkannya menangis
dipelukanku untuk beberapa saat. Sepertinya dia sangat terpukul sekarang. Tapi
aku masih bingung apa alasannya…
Setelah tenang dia
melepaskan pelukannya dariku dan mulai untuk bercerita.
Ternyata…
Ternyata ia baru saja
diputuskan oleh Junsu Oppa!!!
Apa??!!! Bagaimana
bisa?
Apakah ini semua ada
sangkut pautnya dengan diriku?
Aku menanyakan alasan
kenapa ia diputuskan oleh Junsu Oppa, tapi SooJung bilang ia sama sekali tidak
tahu apa alasan Junsu yang sebenarnya.
“lalu…kenapa kau datang
kepadaku?” tanyaku pada SooJung
“aku tahu…selama ini
kau dan aku tidak terlalu dekat meskipun kita satu kelas kan? Tapi… sebenarnya
aku selalu memperhatikanmu” jawab SooJung
“apakah ada yang bisa
aku bantu untukmu?” tanyaku
“aku masih sangat
mencintai Junsu… kau harus tahu itu Nara” jawabnya
“jadi kau minta aku
untuk membantumu agar kembali berpacaran dengan Junsu?” tanyaku bingung
“tidak” jawab SooJung
dengan nada datar
“lalu?” aku semakin
bingung dibuatnya
“aku minta kau menjadi
kekasih Junsu…” pernyataan SooJung membuatku terkejut.
“apa?! Tapi … Tapi bagaimana
bisa?!”
“aku tahu kau menyukai Junsu
kan? Dan kau harus tahu…Junsu sering menanyakan tentangmu kepadaku, mulai dari
alamat, keluarga dan sebagainya. Dia pernah bilang bahwa kau sangat lucu.”
“jadi kau menuduku
bahwa aku adalah penyebab Junsu meninggalkanmu?” tanyaku dengan gemetar
“tidak…bukan begitu,
aku tahu Junsu memutuskan hubungannya denganku bukan karena dirimu. Aku
memintamu untuk menjadi kekasih Junsu karena selama ini aku lihat kau adalah
orang yang baik, sabar, dan kau juga ku yakin bisa menjaga Junsu dengan baik.
Walaupun Junsu sekarang belum benar-benar menyuikaimu… tapi aku yakin dia akan
menyukaimu jika mengenalmu lebih dekat… aku memang masih mencintainya, tapi aku
bukan orang yang egois yang bisa memaksakan kehendak… aku dan Junsu sudah tidak
ada lagi kecocokan… aku memintamu untuk menjadi kekasih Junsu karena aku yakin
kau tidak akan menyakiti Junsu, kau akan menjaga nya dengan baik… aku takut
jika Junsu dimanfaatkan oleh wannita lain. Hanya kaulah yang ku rasa bisa
mencintai Junsu dengan tulus… “ mendengar penjelasan SooJung aku sangat
bingung.
“ku mohon Nara… kau
harus berusaha mendekati Junsu…” SooJung menggenggam kedua tanganku
“tapi…tapi bukan kah
kau tahu bahwa aku adalah kekasih Jimin?” tiba-tiba saja aku teringat si bodoh
itu
“aku tahu kau tidak
benar-benar menyukainya kan? Aku tahu itu… jadi kurasa tidak apa-apa jika kau
meminta putus dari Jimin”
“maaf SooJung… aku
tidak mau menyakiti Jimin. Aku memang tidak benar-benar suka pada Jimin, tapi
aku tidak akan memutuskan Jimin hanya karena aku harus menjadi kekasih Junsu Oppa”
tegasku
SooJung hanya terdiam…
Kemudian aku pergi melangkahkan
kaki meninggalkan SooJung…
Namun kemudian SooJung
berteriak
“aku percaya padamu Nara!!!
“
Mendengar perkataan SooJung
aku sempat menghentikan langkah dan menoleh kearah SooJung
“aku percaya bahwa kau
bisa menjaga Junsu!” ujarnya
Lalu aku langsung melanjutkan
langkahku meninggalkan SooJung.
Aku menuju kelas untuk
mengambil tasku yang tadi aku tinggalkan bersama Jimin.
Ternyata Jimin masih
berada di kelas.
“apa kau sudah selesai?
Hujannya juga sudah selesai jadi kita bisa pulang sekarang” ucap Jimin dengan
gaya khas nya
Aku hanya diam,
mengambil tas dan mulai melangkahkan kaki untuk pulang. Jimin juga mengikutiku
pulang… sepanjang perjalanan Jimin terus menanyakan apa yang aku dan SooJung
bicarakan. Tapi aku sama sekali tidak menjawabnya…
Yang ada difikiranku
hanyalah…
Apakah aku jahat jika
aku tidak mengabulkan permintaan SooJung?
Apakah aku tega
melepaskan Jimin untuk mulai mendekati Junsu?
…
Sore
yang tenang di kamarku.
Aku masih duduk
termenung menghadap jendela kamar dan menatap keluar, melihat langit kota Seoul
yang tengah mendung.
Batinku terus
berkecamuk. Aku bingung apa yang harus aku lakukan sekarang…
Tiba-tiba handphoneku
bergetar.
Ternyata Junsu Oppa
mengirimiku pesan
Naraya, apa kau ada acara malam ini?
Aku langsung
membalasnya
Kenapa Oppa?
Dia kemudian membalas
lagi
Aku ingin mengajakmu makan malam bersama
Aku tertunduk lesu
dengan handphone berada di
genggamanku.
Apa yang harus aku
lakukan?
Aku memutuskan untuk
menerima tawarannya. Tapi bukan berarti aku menuruti perkataan SooJung untuk
mulai mendekati Junsu Oppa. Aku menerima tawaran makan malam darinya karena aku
ingin menanyakan alasannya mengakhiri hubungan dengan SooJung.
Beberapa jam kemudian Junsu
datang menjemputku. Syukurlah Unnieku belum pulang jadi mereka tidak bisa
bertemu. Aku tidak mau Junsu bertemu Unnie karena pasti Unnie akan curiga
kepadaku. Karena Unniekan tahu bahwa Jimin adalah kekasihku.
Aku langsung masuk ke
mobil Junsu. Kami langsung menuju ke salah satu restaurant di distrik Sungai han.
(Play: The one like you by Jessica Jung)
Ketika sampai di
restaurant, kami langsung memesan makanan.
“kenapa kau mengajakku
ke restaurant mahal seperti ini? Aku
takut uangku tidak cukup” ujarku
“aku memang tidak
memintamu membayar” jawab Junsu sambil tersenyum
“eoh?” tanyaku bingung
“ya, aku kan yang
mengajakmu, jadi aku yang akan membayar makan malam kali ini” jawabnya
“ah… kau membuatku
merasa tidak enak Oppa”
“sudahlah, tidak apa-apa…mungkin
lain kali kau yang akan mengajakku makan kan?”
“yaps kau benar! Lain
kali aku harus membayar semua ini” ujarku
Junsu terdiam dan
menatapku dengan senyuman malaikatnya.
Hal itu membuatku
sedikit gugup, dia sukses membuatku beku dengan senyumannya.
Tapi aku harus
menanyakan alasan dia berpisah dari SooJung.
“Oppa… aku…aku ingin
menanyakan sesuatu padamu” aku gemetar luar biasa
“apa itu?” tanyanya
dengan antusias
“aku ingin bertanya
tentang SooJung” jawabku dengan nada tidak yakin
Seketika itu aku
melihat perubahan ekspresi di wajah Junsu. Aku jadi semakin takut untuk
melanjutkan pertanyaanku.
Tapi kemudian Junsu
kembali tersenyum dan berkata
“aku akan senang hati
menjawabnya untukmu”
Huft… aku sedikit lega
mendengar pernyataanya.
“kau… putus dari SooJung?”
tanyaku gugup
Dia hanya mengangguk
pasti
“apa alasan Oppa
memutuskan SooJung?” tanyaku
Dia tersenyum manis ke
arahku lalu berkata
“kami berpisah karena
kami sudah tidak cocok satu sama lain” jawabnya
“tapi bagaimana bisa?
Kalian terlihat sangat serasi dan selalu terlihat akur dimanapun?” tanyaku
heran
“bukankah memang itu
semua harus di lakukan oleh semua pasangan? Kami mencoba begitu keras agar
tetap bisa mengisi satu sama lain… tapi tidak bisa, aku tidak bisa memaksakan
hatiku” jawab Junsu dengan nada yang sangat meyakinkan.
Mendengar jawabannya
tentu aku semakin gugup dan bingung.
Sekarang apa yang harus
aku lakukan?
Aku hanya terdiam.
Lalu Junsu berkata
“aku menyukaimu”
Dunia seakan terasa
berhenti berputar!!! Mataku tidak bisa berkedip mendengar perkataanya…
Jantungku berdebar
cepat! Apa aku tidak salah dengar?!
“apa?” tanyaku dengan
gemetar
“aku menyukaimu… aku
tahu ini terlalu dini, tapi aku hanya ingin kau tahu bahwa aku menyukaimu. Aku
juga tidak akan memintamu untuk menjadi kekasihku sekarang…. Jadi kau tenang
saja, aku tidak membutuhkan jawaban darimu sekarang”
Junsu tersenyum ke
arahku.
Aku masih belum bisa
percaya dengan apa yang baru saja aku dengar…
Tiba-tiba pelayan
datang dan membawakan pesanan kami.
“sudahlah Nara… aku
tahu kau sangat terkejut, aku juga minta maaf karena lancang mengungkapkan
perasaanku sekarang, jadi ayo kita makan sekarang”
“apa alasanmu
menyukaiku?” mendengar pertanyaanku Junsu menghentikan makannya
“alasan aku menyukaimu,
karena kamu… adalah kamu. Cinta tidak membutuhkan alasan. Aku sendiri bingung
kenapa aku bisa menyukaimu, tapi… hatiku tidak bisa dibohongi…aku merasa nyaman
berada di dekatmu, aku menyukai semua prilakumu, aku bahagia ketika mendapatkan
SMS darimu… dan aku senang mendapat
perhatian darimu”
Mendengar jawaban Junsu,
seakan oksigen tidak ada di ruangan itu lagi… sulit bagiku untuk bernafas,
sulit bagiku untuk percaya semua ini!
Aku memutuskan untuk
pergi beranjak pergi dari restaurant ini.
Kemudian Junsu
mengejarku.
“kenapa?!” tanyanya
“maaf Oppa… tapi… tapi…
aku”
“maafkan aku… aku yang
salah, aku akan mengantarmu pulang” pernyataan Junsu sangat terdengar jelas
menandakan ia sangat kecewa
Junsu kemudian
mengantarku pulang. Selama diperjalanan kami berdua terdiam tanpa sepatah
katapun.
Aku tahu Junsu pasti
sangat marah kepadaku… tapi aku harus bagaimana lagi? Aku hanya, aku hanya
masih tidak bisa percaya bahwa Junsu menyukaiku.
Sesampainya di depan
rumahku Junsu berkata
“terimakasih untuk
malam ini… dan sekali lagi aku minta maaf kepadamu ya.” Senyuman tersimpul
manis dari bibirnya
Melihat senyumannya aku
bisa merasa sedikit tenang… aku berharap
dia tidak marah kepadaku.
Aku membalas
senyumannya dan berkata
“terimakasih juga Oppa”
Lalu aku langsung
keluar mobil dan masuk kerumah.
…
Seminggu
lebih setelah Junsu menyatakan bahwa dia mencintaiku, ia sama sekali tidak
menghubungiku. Dia tidak menelpon atau mengirim pesan kepadaku.
Aku sedikit khawatir
dengan keadaanya.
Aku juga khawatir dia
marah dan tidak mau bertemu lagi denganku.
Aku juga tidak melihat
batang hidungnya di sekolah.
Apa ia sakit? Apa ia
pindah sekolah? Aku terus bertanya apa alasannya ia menghilang.
Karena penasaran aku
mendatangi kelas Junsu dan menanyakan tentang keberadaan Junsu kepada salah
satu temannya.
Ternyata Junsu Oppa
sedang berlibur ke luar negeri. Aku cukup lega mendengarnya.
Aku kira dia sakit…
Syukurlah dia baik-baik saja.
…
Hari
ini aku ada jadwal latihan vocal. Setelah pulang sekolah aku langsung menuju
ruang seni.
Ku lihat ruangan sedang
kosong,
Kemana perginya semua
murid?
Yang ada hanya beberapa
tas tergeletak di lantai. Aku tahu itu adalah milik anggota ekskul vocal karena
aku melihat tas Kyungri disana.
Tapi kemana mereka
pergi?
Aku memutuskan untuk
tetap masuk ruang seni dan duduk di salah satu kursi di sudut kanan ruangan.
Tiba-tiba handphoneku
berbunyi… ternyata dari Jimin! Ada apa si bodoh ini menelpon?
“Nara… kau dimana?”
“memangnya
apa urusanmu?”
“disini ada Kyungri, ia mencarimu?”
“apa?
Dimana?”
“di lapangan basket sayang”
“yak!!!
Kenapa Kyungri tidak menelponku langsung?”
“ia bilang handphone nya lowbat, jadi ia mencarimu
kemana-mana”
“katakana
pada Kyungri bahwa aku sudah berada di ruang seni”
“baiklah sayang…saranghae”
Aku langsung mematikan
telpon.
Ternyata Kyungri sedang
mencariku.
Aku memutuskan untuk
menunggu Kyungri di depan ruang seni.
Baru beberapa kakiku
melangkah aku terhenti karena melihat ada sebuah kamera di atas meja di dekat
tas Kyungri.
Karena penasaran akupun
menyalakan kamera tersebut untuk melihat foto-foto apa saja yang telah di
ambil. Dan aku juga penasaran siapa pemilik kamera ini.
Ternyata isinya
hanyalah foto bebrapa kegiatan di sekolah,
Tapi….
(Play: Because it’s you by Tiffany SNSD)
Tunggu dulu…
Betapa terkejutnya aku
ketika menemukan banyaknya foto-fotoku disana. Itu adalah foto yang sama dengan
foto di album yang dikirim pria misterius.
Aku tidak percaya
dengan apa yang aku lihat!
Kamera milik siapa ini?
Apa Kyungri???
Apa benar Kyungri
adalah si pria misterius itu?
Tiba-tiba saja Kyungri
masuk ke ruang seni. Membuat aku sedikit terkejut.
“sunbae…” ujarnya
Dia terlihat kaget
karena melihat aku sedang memegang kamera itu.
“apa ini punyamu?!”
tanyaku dengan nada sedikit tinggi
Kyungri terlihat sangat
gugup.
“Kyungri jawab aku?!!!”
aku membentaknya kali ini
“ya… itu adalah
kameraku” jawabnya sambil tertunduk
“apa?!” aku sedikit
tidak percaya
“itu adalah kameraku”
jawab Kyungri
“jadi selama ini…
selama ini kau yang mengirimi aku hadiah?”
“iya” jawabnya
“tapi untuk apa Kyungri?
Untuk apa semua itu?” tanyaku
“karena aku
menyukaimu!!!!” Kyungri menjawabnya
dengan penuh emosi, sampai-sampai ia meneteskan air matanya
Melihat Kyungri yang
seperti itu aku hanya terdiam. Mendengar jawabannya aku begitu terkejut.
Bagaimana bisa Kyungri menyukaiku?
“aku menyukaimu…” tangisnya
“tapi… selama ini aku
sudah menanggapmu sebagai adikku sendiri” aku mencoba untuk mengungkapkan
perasaanku yang sebenarnya kepada Kyungri
“kau juga tahu bahwa
aku adalah kekasih dari Jimin” lanjutku
“aku tahu itu. Aku juga
tahu kau tidak benar-benar menyayangi Jimin hyung kan?” Kyungri kini menatapku
“aku tahu kau selama
ini tersiksa karena menjalani hubungan dengan pria yang tidak benar-benar kau
sukai” lanjutnya
“kenapa kau bicara
begitu? Kenapa kau bisa bilang aku tersiksa bersama Jimin?” tanyaku
“kau bisa membohongi
orang lain, bahkan kau bisa membohongi dirimu sendiri… tapi kau tidak bisa
membohongiku” jawabnya
Mendengar jawaban Kyungri…
aku merasa benar-benar menjadi seorang monster! Aku tidak lebih dari seorang
pembohong!
“aku mulai menyukaimu
sejak pertama kali kita bertemu di ruangan ini, selama ini aku mendekatimu
karena aku menyukaimu, aku menyukai mu lebih dari seorang hobae (junior) kepada sunbaenya (seniornya),
aku nyaman berada di dekatmu, aku nyaman dengan segala perhatianmu, aku bahagia
ketika kita bersama, aku sakit ketika kau merasa sakit, aku mencoba sekuat
tenaga agar kau bisa menyadarinya, tapi selama ini kau terus menutup mata… kau
hanya menganggapku junior biasa…”
Mendengar penjelasan Kyungri…
air mataku menetes
“maafkan aku Kyungri…
maaf karena aku membuatmu menderita
karena aku, maaf karena aku membuatmu kecewa…. Tapi aku juga minta maaf karena
aku hanya bisa menyayangimu sebagai adikku…”
Aku tahu Kyungri pasti
akan sangat kecewa dengan perkataanku.
“kau boleh membenciku
setelah ini Kyungri… aku tahu aku adalah pembohong dan monster yang patut di
benci” ujarku
Kyungri hanya terdiam
dan terus meneteskan air matanya…
“Maaf…” ujarku
“kau tudak perlu
meminta maaf sunbae… aku juga memang tidak mengharapkan kau membalas rasa
sukaku, lagi pula aku memang junior yang tidak tahu diri… jadi kau tidak usah
meminta maaf denganku”
Kyungri mengakhiri
perkataanya dengan sebuah senyuman ke arahku. Lalu ia mengambil tas dan kamera
yang ada di tanganku, ia pun pergi meninggalkan ruang seni.
Aku masih terdiam. Aku tidak
tahu harus berbuat apa sekarang…
Aku memang monster!
Sudah sangat banyak orang yang aku bohongi… sudah banyak orang yang aku sakiti!
Aku memang jahat…
Aku tidak tahu apakah
setelah ini Kyungri masih mau menemuiku apa tidak.
Aku bahkan kini mulai
membenci diriku sendiri…
…
Komentar
Posting Komentar