THE REAL ANGEL CHAPTER 1

The Real Angel...
Bukan novel ataupun cerpen, tapi mungkin lebih ke fanfiction kali ya :D
Cerita ini aku tulis waktu aku liburan semester 2, yaitu pertengahan tahun 2015.
Semoga bisa menghibur kalian ya ^_^



Chapter 1

“Si Bodoh dari Busan”

(Play: Dear by SM the Ballad)
Ketika kau tidak bisa berbohong kepada orang lain. Tapi bagaimana bisa kau membohongi dirimu sendiri?
Tidak semua yang kau harapkan bisa membuatmu bahagia bukan? Dan terkadang apa yang tidak kau harapkan justru membuat hidupmu sempurna.
Ketika kau mulai menyadarinya? Masih bisakah kau menganggap dirimu itu manusia?
Namaku Nara, Jung Nara. “Si bodoh dari Busan” aku tidak tahu mengapa panggilan itu melekat padaku, padahal aku bukanlah orang dengan peringkat rendah dikelas. Bahkan aku masuk 10 peringkat teratas disekolah. Sampai sekarang aku masih terus mencari tahu mengapa semua orang sering memanggilku dengan panggilan menjijikan itu.hish…
Aku adalah seorang siswi di sekolah yang lumayan terkenal di kota Seoul. Aku sisiwi tingkat 2 di sekolah menengah atas (SMA). Aku lahir di Busan 16 tahun yang lalu. Ayah dan ibuku bercerai ketika usiaku 14 tahun. Itulah alasan mengapa sekarang aku terdampar dikota Seoul yang menyedihkan ini. Itu semua karena aku tinggal bersama Jung Hana. Unnie ku satu-satunya. Sedangkan ayahku bekerja sebagai chef di Amerika, dan ibuku mengurus butiknya di Hongkong.
Tinggal di Seoul membuat hidupku terasa mengerikan. Aku tinggal disini bukan karena aku memilih tinggal disini. Tapi karena aku tidak punya pilihan. Ayahku menolak untuk mengurusku dan begitu pula ibuku. Itu yang membuat aku sangat membenci keduanya. Selama ini aku hanya tinggal bersama Unnieku yang sehari-hari hanya bekerja sebagai manager sebuah coffe shop. Ya… hidupku mengerikan bukan? Tapi kau tahu? Tidak ada satu orang pun yang tahu betapa mengerikan hidupku selain diriku sendiri. Itu semua karena aku pandai menyembunyikannya. Aku selalu berusaha terlihat dingin dan kaku. Dengan begitu, semua kesedihan tak akan nampak dari wajahku. Karena aku tidak ingin orang lain ikut menderita karena aku… penderitaan, kesedihan, dan ketidakadilan, cukup aku yang merasakan.
Kring…kring…kring…
Kurasa waktunya aku bangun. Mengawali hari senin yang mambuat kepalaku terasa ingin pecah.
Aku hanya tidur 3 jam malam ini, semua itu karena aku harus menyelsaikan tugas biologi.
“Nara ya... kau sudah bangun bukan?” terdengar suara yang tidak asing dari luar kamarku.
“Ne (ya)”
“kalau kau sudah mandi, segeralah turun. Aku sudah menyiapkan sarapan untukmu. Kau dengar?”
“Ne” jawabku dingin
Unnie ku memang sangat perhatian denganku. Tapi sayangnya aku tidak bisa bersikap seperti dia. Aku dan dia sangatlah berbeda. Aku memiliki fisik yang cantik. Sedangkan dia… mempunyai kulit putih seperti susu, dengan mata besar dan hidung mancung serta bibir tipis berwarna pink. Dan juga senyumannya itu semanis gula. Mengerikan bukan?
“kau sudah siap? Ayo duduk dan habiskan sarapanmu.” Ucap Unnie ketika aku menuruni tangga dari kamarku
“hari ini kau pulang jam berapa?” tanyanya
“entahlah” jawabku
“hari ini aku akan pulang terlambat” ujarnya
“Ara (aku tahu)…kau pasti akan kencan bersama Kim Woori Oppa kan?
“betul…woah bagaimana kau tahu? Apakah adikku ini mempunyai bakat paranormal?” ujarnya sambil tertawa riang
Setelah percakapan tidak penting itu aku pun langsung pergi meninggalkan rumah menuju sekolah. Jarak sekolahku tidak terlalu jauh dari rumahku, jadi aku hanya perlu berjalan kaki.
“Jung Nara!!!”
Sepertinya aku mendengar ada yang memanggilku?
“Nara tunggu aku!!!”
Aku pun membalikan badan untuk melihat darimana sumber suara itu. Ternyata benar saja. Seorang gadis dengan tinggi 160 cm berlari mendekatiku.
“Yak!!! (Hey!!!) Apa kau tuli? Aku memanggilmu tapi kau tetap berjalan tanpa menoleh” omelnya. Dia adalah Sung Yuri. Sahabatku sejak aku pertama kali datang ke Seoul.
“Aku mendengarmu. Buktinya sekarang aku berhenti dan menunggumu sampai kau datang menghampiriku, kan?”
“Kau benar benar membuat pagiku menyebalkan Jung Nara” omelnya lagi
Aku hanya terkekeh dan langsung kembali berjalan menuju sekolah.
Jam 07.00. kelas baru akan dimulai 15 menit lagi. Jadi aku memutuskan untuk langsung duduk dikelas menunggu pelajaran dimulai.
(Play: My Man by Davichi)
“Annyeonghaseyo uri Nara… bagaimana pagimu?”
Suara mengerikan itu mengangetkanku
“Ouh Jiminie… kau mau tahu bagaimana pagiku? Pagiku terasa saaaaangat tentram sampai kau datang dan merusaknya!” jawabku dengan nada menggretak
Dia adalah Park Jimin. Seorang siswa yang sialnya harus satu kelas denganku. Dia memang selalu mengganggu hariku. Karena dia menyukaiku. Bahkan dia sudah menyatakan cintanya sebanyak 20 kali. Dan kau tahu? Aku menerima nya sebagai kekasihku ketika dia menyatakan cintanya  padaku untuk yang ke 20 kali. Mungkin saat itu aku sedang hilang ingatan atau sedang stress. Aku sendiri bingung kenapa aku bisa menerimanya menjadi kekasihku. Tapi kau juga harus tahu… aku sudah menjalani hubungan ini dengan Jimin selama 1 tahun lebih. Gila bukan? Aku sendiri bingung apa alasan aku untuk tetap mempertahankan dia sebagai kekasihku. Berulang kali aku berniat untuk mengakhiri hubungan dengan Jimin, berulang kali juga niat itu hilang dengan sendirinya… Argh! Padahal selama setahun lebih ini aku selalu bersikap dingin dan sama sekali tidak pernah menunjukan sikap layaknya seorang yeoja (wanita) kepada pacarnya. Tapi Jimin sama sekali tidak pernah mempermasalahkannya. Dia tetap menjadi kekasih yang perhatian dan menyayangiku.
Semua temanku mengganggap bahwa aku sudah keterlaluan kepada Jimin. Ketika Jimin memberikan perhatiannya kepadaku. Aku malah mengabaikannya seperti penjahat. Tapi apa yang harus kulakukan? Aku tidak bisa bersikap seolah olah aku menyukainya bukan? Kita memang sepasang kekasih tapi…
kita memang sepasang kekasih…tapi…
tanpa disadari aku memang tidak bisa menghilangkan Jimin dari fikiranku. Meskipun hanya tingkah bodoh dan kekanak kanakan Jiminlah yang selama ini memenuhi otakku.
“ Apa kau baik baik saja sayangku?” Tanya Jimin yang menyadarkan ku dari lamunanku
“eung? Ne…aku baik baik saja” jawabku singkat
“Hari ini aku ada pertandingan basket… jadi ku harap kau bisa menontonku yah”
“Aku akan datang jika aku tidak sibuk”
“Aku mengerti kekasihku adalah orang yang sangat sibuk” jawab Jimin sambil memberi senyuman yang menurutku mengerikan.
Akhirnya bel masuk berbunyi. Guru biologi pun memasuki kelas dan mulai mengajar.
“Nara…” Yuri berbisik
“Ne?”
“apakah kau lihat? Jimin dari tadi memperhatikan mu terus…”
Aku langsung melihat kearah dimana Jimin duduk. Dan benar saja, Jimin langsung melemparkan senyuman nya kepadaku.
“Woah…dia memberimu senyuman semanis itu Nara.” Ujar Yuri
“Manis? Senyumannya bahkan membuat perutku sakit” jawabku dingin
“Nara… apa kau merasa tidak terlalu kejam kepada Jimin? Dia itu kekasihmu bukan?...Tapi kenapa kau memperlakukannya dengan sangat kejam? Jika Jimin menjadi kekasihku aku tidak akan menyianyiakan nya. Kau lihat Nara? Jimin itu tampan, kapten team basket sekolah, memiliki suara merdu, dan memiliki abs (sixpack) yang sempurna bukan? Bagaimana bisa kau tidak tertarik dengan dia?”
Aku langsung menatap Yuri dingin
“Kenapa? Apa aku salah?” Tanya Yuri polos
“Kau menyukai Jimin?” tanyaku datar
“Apa? Aku? Hahaha… Nara kau bercanda? Kau kan tahu tipe namja (pria) idamanku seperti apa, walaupun Jimin itu menarik, tapi aku sama sekali tidak menyukainya… mmm, mengapa kau bertanya seperti itu? Apakah kau cemburu?”
“kurasa ada sesuatu yang salah dikepalamu” jawabku sambil menepuk dahi Yuri
Tiba-tiba…
“Sung Yuri!!! Jung Nara!!! Dari tadi aku melihat kalian mengobrol dan tidak memperhatikan pelajaran. Sekarang kalian berdiri dan jelaskan apa yang baru saja saya sampaikan!!!” bentak guru biologi
“Sekarang?” Tanya Yuri bodoh
“Sung Yuriiiii!!!!!!!!” suara teriakan guru biologi itu membuat kelas terasa diguncang gempa 9.0 skala ritcher
Setelah kelas selesai aku dan Yuri langsung menuju ke kantin sekolah. Lalu
“Jung Nara sunbaenim (senior)!!!”
“eoh?” aku menoleh dan melihat seorang namja manis berdiri dibelakangku
“Kang Kyungri? Ada apa?” aku bertanya padanya
Dia adalah Kang Kyungri, Juniorku. Dia duduk dikelas 1 SMA. Aku dekat dengannya karena kami ada dalam satu ekstrakurikuler yang sama. Yaitu ekskul vocal grup. Dia adalah salah satu aktifis sekolah. Dia aktif di berbagai organisasi sekolah. Selain itu, dia juga sangat manis dan tampan. Jadi wajar saja dia banyak memiliki penggemar.

“Sunbae… hari ini kita ada latihan vocal di ruang seni. Kau ingatkan?”Tanya nya
“Tentu… aku ingat, aku akan datang.” Jawabku
“Syukurlah kalau begitu. Aku permisi dulu sunbae” ujarnya sambil membungkukan badan
“Ne…” jawabku
Lalu Kyungri pun pergi meninggalkan aku dan Yuri
“ch…dasar junior yang kurang ajar” Yuri mengomel
“apa? “ tanyaku
“apa kau tidak melihatnya? Dia berbicara denganmu seolah olah kalian hanya berdua!!! Bahkan dia tidak menyapaku sedikitpun!!!”
“ kau marah gara gara dia tidak menyapamu?” tanyaku kembali
Yuri hanya diam
“pabo!!!” bentakku sambil memukul kepala Yuri
Jam 2 tepat. Pelajaran telah usai. Aku langsung menuju ruang seni untuk berlatih vocal grup. Ketika aku sedang berjalan tiba-tiba saja…
Aku melihatnya…
(Play: Lucky by EXO)
My angel… begitulah selama ini aku menyebutnya.
Dia adalah impianku…
Lee Junsu…
Ya…itu lah dia.
Dia adalah seniorku. Dia kelas 3 SMA. Dia sangat tampan, cool, keren, woaaaah…dia sangat sempurna!!!
Kau lihat? Aku sangat jahat bukan? Di saat aku telah memiliki kekasih, aku masih saja memperhatikan pria lain.
Aku menyukai Lee Junsu sejak 2 tahun yang lalu. Yaaa… cinta pada pandangan pertama. Itulah yang terjadi. Saat itu dimana hari pertamaku bersekolah. Lalu, aku melihat Junsu melintas depan ruang kelasku. Dan entah mengapa tiba-tiba jantungku berdebar begitu cepat. Ketika aku melihatnya, entah mengapa aku merasa begitu dekat dengannya… dia seperti malaikat bagiku.
Tapi…
Aku harus mengubur rasa suka ku pada Junsu dalam-dalam…
Kau tahu mengapa alasannya?
Dia… memiliki seorang kekasih.
Dan kau tahu?
Kekasih Junsu adalah teman sekelasku. Namanya Nam SooJung… gadis dengan paras cantik, tinggi, dan senyuman memikat… dia sangat baik kepadaku. Walaupun begitu aku tidak terlalu dekat dengan SooJung. Alasannya karena… aku terlalu merasa rendah jika berada di samping SooJung. Dan… tentu aku merasa iri karena SooJung memiliki kekasih yang sempurna seperti  Junsu. Sedangkan aku? Kekasihku hanyalah namja aneh dengan abs yang menurutku sangat tidak menarik.
Tanpa kusadari Junsu berjalan mendekat ke arahku.
Aku sangat gugup dan bingung harus melakukan apa. Aku hanya berusaha bersikap normal. Benar… aku tidak boleh terlihat bodoh di hadapan Junsu.
“Permisi…” Junsu menyapaku
Aku pasti bermimpi…Junsu menyapaku!!!!!! Ini adalah pertama kalinya Junsu menyapaku, setelah 2 tahun aku menyukainya… baru kali ini Junsu menyapaku. Aku bahkan tidak bisa menyembunyikan kebahagiaanku dari hadapan Junsu. Alhasil aku hanya bisa tersenyum sumringah di hadapan malaikatku ini.
Tiba-tiba…
“Sayangku!!!”
Suara itu menyadarkan lamunanku.
“Oh… SooJungah…kau disana rupanya” ujar Junsu
Aku hanya terdiam dan ketika aku membalikan badanku ternyata disana ada SooJung yang sedang berdiri.
Lalu Junsu pun meninggalkan ku tanpa ada satu katapun yang terlontar dari mulutnya. Ku lihat Soojung hanya tersenyum kearah ku
Aku merasa sangat malu dan hampir mati!!!
Lihat? Jung Nara!!! Aku begitu bodoh… kenapa ketika Junsu menyapaku, aku malah terdiam dan tidak mengatakan satu katapun! Arggghh… aku sangat kesal pada diriku sendiri.
Setelah menyeslai perbuatanku itu aku langsung pergi beranjak menuju ruang seni.
Sesampainya diruang seni
“sunbae…  apa yang menyebabkan kau datang terlambat?” Tanya Kyungri
“ah… tadi aku, aku harus ke UKS karena kepalaku pusing… Mianhae (Maaf)” jawabku bohong
“kau sakit? Kenapa kau tidak mengatakannya padaku? Apa kau sudah meminum obat?” Tanya Kyungri dengan nada cemas
“aku sudah merasa baik…ayo kita mulai latihannya”
Aku sangat merasa bersalah kepada Kyungri… aku sebenarnya sangat tidak suka berbohong, tapi aku harus bagaimana lagi? Aku tidak bisa menceritakan kepada Kyungri kejadian bodoh tadi kan?
Jam 4 p.m tepat
“aku pulang duluan ya… sampai bertemu hari jumat!!!”
Aku pun langsung meninggalkan ruang seni dan beranjak pergi
“Sunbae!!!” tiba tiba Kyungri memanggilku dan langsung mengejarku
“Ne? apa ada yang terlupakan?” tanyaku ketika Kyungri datang
“Anio…aku hanya ingin pulang bersamamu” jawab Kyungri
“oh begitu, ayo kita pulang” ujarku sambil tersenyum
Aku dan Kyungri pun beranjak pulang menyusuri lorong-lorong sekolah yang sudah mulai sepi.
Tunggu dulu… bukan kah tadi Jimin bilang dia ada pertandingan basket???
“Astaga kenapa aku bisa lupa?!”
“apa yang kau lupakan sunbae?” Tanya Kyungri bingung
Tanpa menjawab Kyungri aku langsung lari menuju lapangan basket.
Sesampainya di lapangan basket ternyata sudah sepi.
“sepertinya pertandingannya telah selesai” ucapku sambil menundukan kepalaku
“pertandingannya selesai 15 menit yang lalu”
Seketika aku langsung menoleh kearah orang yang berbicara itu. Ternyata…
“Jimin…” aku sedikit kaget dengan kehadirannya
“terimakasih sudah mau datang ya…” senyuman kembali Jimin lemparkan kepadaku
“eo??? Aku…aku…”
Aku langsung tersadar. Sepertinya ini sedikit aneh bukan? Kenapa aku harus repot-repot datang ke lapangan untuk melihat pertandingan Jimin? Arrghh yang benar saja!
“Yak!!! Kau kira aku datang kesini untuk melihatmu bertanding?” tanyaku kasar pada Jimin
“Nara… apa kau sakit?” Tanya Jimin
“apa?” tanyaku bingung
“wajahmu terlihat memerah, apa kau baik baik saja?”
“Kurasa satu satunya orang yang sakit adalah dirimu… Park Jimin.” Tanpa basa basi aku langsung meninggalkan Jimin yang masih berdiri terdiam seperti orang bodoh.
Apa wajahku benar-benar terlihat merah? Hish… hal itulah yang aku fikirkan selama perjalanan pulang ke rumah. Memalukan!
Ketika sampai dirumah…
Unnie ku belum pulang. Dia pasti sedang asik berkencan dengan Woori Oppa. Haish…benar benar menyedihkan.
Bukan aku yang menyedihkan…. Tapi mereka berdua!!!
Hmmm… yah, aku juga sebenarnya menyedihkan bukan?
Tiba-tiba handphone ku bergetar.
Ternyata ada pesan masuk.
(warna merah menandakan SMS)
Naraku… tidak apa-apa jika kau hari ini sibuk dan tidak bisa hadir melihat pertandinganku.tapi ku harap kau bisa hadir hari sabtu untuk melihatku dipertandingan final ^_^ saranghae…
Ternyata dari Jimin. Aku pun memutuskan untuk membalasnya
Kau adalah makhluk yang aneh Park Jimin
Lalu Jimin kembali membalas
Benarkah? Terimakasih sayangku :*kau benar benar makhluk yang cantik^_^
Jawaban Jimin sangat membuat perutku mual. Dia selalu begitu…
Kau tahu? Selama lebih dari satu tahun menjadi kekasihnya, aku belum pernah sekalipun mengatakan bahwa aku mencintainya. Menurutku itu adalah hal yang wajar bukan? Yaa… itu semua karena aku merasa bahwa aku tidak mencintainya. Jadi aku tidak mungkin membohongi Jimin dengan berpura-pura mencintainya kan?...



Tunggu chapter 2 nya yaaaa ^_^

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Peran Individu Dalam Organisasi

Review Buku “The Urban Design Process” (Hamid Shirvani)