Peran Individu Dalam Organisasi
Organisasi
merupakan suatu sistem aktivitas kerja sama yang dilakukan oleh dua orang atau
lebih. Dari
pengertian di atas maka dapat disimpulkan bahwa sebuah organisasi haruslah
memiliki interaksi antar anggotanya. Dalam beberapa pengertian organisasi
disebutkan haruslah memiliki tujuan yang akan dicapai, dalam mencapai tujuan
tersebut maka sebuah organisasi akan membentuk karakteristik anggotanya agar
sesuai dengan tujuannya tersebut. Organisasi merupakan kumpulan orang-orang
yang bekerja secara bersamasama dengan mengunakan sumber daya tertentu untuk
berusaha mencapai tujuannya. Dengan kata lain bahwa organisasi itu terdiri dari
orang-orang yang bekerja dalam suatu system pencarian tujuan.
Tercapainya tujuan organisasi
sangat tergantung pada ada atau tidaknya unsur kerja sama diantara sesama
anggotanya, baik melalui struktur formalnya maupun struktur informalnya. Yang
dimaksud dengan struktur formal disini adalah pola hubungan antara sesama
anggota yang terjadi yang diatur melalui struktur organisasinya, sedangkan
struktur informal sisini adalah pola hubungan antara sesama anggota yang diatur
melalui struktur organisasinya, sedangkan struktur informal disini adalah pola
hubungan antara sesama anggota yang terjadinya secara spontan dan tidak diatur
melalui struktur organisasinya.
Manusia adalah salah satu dimensi
penting dalam organisasi. Kinerja organisasi sangat tergantung pada kinerja
individu yang ada di dalamnya. Seluruh pekerjaan dalam organisasi itu, para
anggotalah yang menentukan keberhasilannya. Sehingga berbagai upaya
meningkatkan produktivitas organisasi harus dimulai dari perbaikan produktivitas
anggota. Oleh karena itu, pemahaman tentang perilaku organisasi menjadi sangat
penting dalam rangka meningkatkan kinerjanya.
Anggota sebagai individu ketika
memasuki organisasi akan membawa kemampuan, kepercayaan pribadi,
pengharapan-pengharapan, kebutuhan dan pengalaman masa lalunya sebagai
karakteristik individualnya. Oleh karena itu, maaf-maaf kalau kita mengamati
anggota baru di kantor. Ada yang terlampau aktif, maupun yang terlampau pasif.
Hal ini dapat dimengerti karena anggota baru biasanya masih membawa sifat-sifat
karakteristik individualnya.
Selanjutnya karakteristik akan
berinteraksi dengan tatanan organisasi seperti peraturan dan hirarki,
tugas-tugas, wewenang dan tanggung jawab, sistem kompensasi dan sistem
pengendalian. Hasil interaksi tersebut akan membentuk perilaku-perilaku
tertentu individu dalam organisasi. Oleh karena itu penting bagi manajer untuk
mengnalkan aturan-aturan organisasi kepada anggota baru. Misalnya dengan memberikan
masa orientasi.
Terimakasih sudah membatu saya 😊
BalasHapus